Generasi Islam saat ini sungguh jauh tertinggal. Peradaban Islam di abad
pertengahan hanya sebagai saksi bisu. Ketika Eropa masih dalam kehidupan yang
primitif, umat islam telah berperadaban. Ketika itu jalan-jalan di Eropa masih
becek, malam harinya masih gelap gulita tanpa lampu. Mereka hidup di negri yang
tandus, terisolir, kumuh dan liar. Rumah-rumah di Paris dan London masih dibangun
dari kayu dan tanah yang dicampur dengan jemari dan bambu, itu pun tidak
berventilasi dan dibangun di atas dataran yang sangat rendah.
Inilah Peradaban Islam. Cordoba pada masa Abdurrahman III dari Bani
Umayyah, malam harinya disinari oleh lampu-lampu yang begitu terang, sehingga
pejalan kaki memperoleh cahaya sepanjang sepuluh mil tanpa terputus. Belum lagi
di Granada, di sana terdapat Istana al-Hamra yang merupakan lambang keajaiban
dunia yang mencengangkan orang-orang yang melihatnya. Bahkan di Sevilla sudah
ada pabrik baju besi, topi baja dan alat perlengkapan perang lainnya. Orang-orang
Eropa datang dari setiap tempat untuk membelinya karena mereka masih belum
memiliki. Sekali lagi itu hanya tinggal nama dan kenangan.
Di abad modern ini, justru peradaban dikuasai
oleh Eropa dan Amerika. Ada hal yang harus kita perhatikan dan renungkan secara
mendalam. Ketika Umat Islam berpegang teguh terhadap agamanya, mereka menjadi
umat yang berperadaban dan menjadi rujukan dunia. Berbeda dengan Eropa, ketika
jauh dari Agamanya justru mereka menjadi berperadaban. Oleh karena itu apabila
ingin kembali berjaya, umat islam harus kembali perpegang teguh sebagaiman
pendahulunya.
Sekali
lagi, ketahuilah bahwa kita adalah
umat Islam. Tidak ada kehidupan bagi kita selain Islam. Tidak ada kekuatan bagi
kita selain Islam dan tidak ada kemuliaan bagi kita selain Islam. Hal inilah
yang diungkapkan oleh Umar ra, “Kami sebelumnya adalah orang-orang yang
hina, namun kemudian Allah memuliakan kami dengan Islam. Maka barangsiapa yang
mencari kemuliaan selain Islam niscaya Allah akan menghinakan mereka.” Oleh karena itu bahtera keselamatan umat
Islam adalah kembali dan berpegang teguh kepada Islam.
Satu hal yang sangat memprihatinkan dan membuat hati sedih, dimana
pemuda islam sudah jauh dari agamanya. Mereka sudah melupakan majlis-majlis
ilmu. Sudah tidak bangga lagi dengan atribut-atribut keislaman. Mereka justru
lebih bangga meniru pemuda Yahudi dan Nasrani. Mereka lebih senang mendengarkan
alat musik daripada membaca al-Quran. Pacaran hal biasa bahkan disebut sebagai
kampungan jika tidak mempunyai teman berkencan pada malam minggu. Wanita
muslimah sudah berani keluar rumah tanpa mahram. Mereka sudah membuka kerudung dan
memamerkan aurat.
Pemuda Islam seharusnya sadar bahwa mereka telah ditipu oleh musuh
bebuyutannya yaitu Yahudi dan Nasrani. Allah berfirman, “sesungguhnya Yahudi
dan Nasrani tidak akan ridha kepadamu sampai engkau mengikitu agamanya.”
Mereka tidak akan tinggal diam. Berbagai cara akan dilakukannya. Televisi,
radio, internet, majalah dan media lain merupakan objek mereka untuk menghancurkan
pemuda islam.
Bangkitlah wahai pemuda islam. Baca dan renungkanlah sejarah
pendahulumu. Sadarlah bahwa engkau berada di kaki tangan musuhmu. Kembalilah
kepada al-Quran dan as-Sunnah. Hidupkanlah mejlis-majlis ilmu karena dengan
inilah musuh-musuhmu akan tunduk dan peradaban akan kembali engkau kuasai.
jazakumullahu khairan katsiran.. sangat bermanfaat, it's useful..
BalasHapusKita sebagai umat muslim harus tau cara kelicikan kristen terhadap islam...
BalasHapushttp://www.youtube.com/watch?v=8sY4yXI7M00