Jumat, 11 Januari 2013

Peradaban Milik Siapa?




Generasi Islam saat ini sungguh jauh tertinggal. Peradaban Islam di abad pertengahan hanya sebagai saksi bisu. Ketika Eropa masih dalam kehidupan yang primitif, umat islam telah berperadaban. Ketika itu jalan-jalan di Eropa masih becek, malam harinya masih gelap gulita tanpa lampu. Mereka hidup di negri yang tandus, terisolir, kumuh dan liar. Rumah-rumah di Paris dan London masih dibangun dari kayu dan tanah yang dicampur dengan jemari dan bambu, itu pun tidak berventilasi dan dibangun di atas dataran yang sangat rendah.
Inilah Peradaban Islam. Cordoba pada masa Abdurrahman III dari Bani Umayyah, malam harinya disinari oleh lampu-lampu yang begitu terang, sehingga pejalan kaki memperoleh cahaya sepanjang sepuluh mil tanpa terputus. Belum lagi di Granada, di sana terdapat Istana al-Hamra yang merupakan lambang keajaiban dunia yang mencengangkan orang-orang yang melihatnya. Bahkan di Sevilla sudah ada pabrik baju besi, topi baja dan alat perlengkapan perang lainnya. Orang-orang Eropa datang dari setiap tempat untuk membelinya karena mereka masih belum memiliki. Sekali lagi itu hanya tinggal nama dan kenangan.
Di abad modern ini, justru peradaban dikuasai oleh Eropa dan Amerika. Ada hal yang harus kita perhatikan dan renungkan secara mendalam. Ketika Umat Islam berpegang teguh terhadap agamanya, mereka menjadi umat yang berperadaban dan menjadi rujukan dunia. Berbeda dengan Eropa, ketika jauh dari Agamanya justru mereka menjadi berperadaban. Oleh karena itu apabila ingin kembali berjaya, umat islam harus kembali perpegang teguh sebagaiman pendahulunya.
Sekali lagi, ketahuilah bahwa kita adalah umat Islam. Tidak ada kehidupan bagi kita selain Islam. Tidak ada kekuatan bagi kita selain Islam dan tidak ada kemuliaan bagi kita selain Islam. Hal inilah yang diungkapkan oleh Umar ra, “Kami sebelumnya adalah orang-orang yang hina, namun kemudian Allah memuliakan kami dengan Islam. Maka barangsiapa yang mencari kemuliaan selain Islam niscaya Allah akan menghinakan mereka.”  Oleh karena itu bahtera keselamatan umat Islam adalah kembali dan berpegang teguh kepada Islam.
Satu hal yang sangat memprihatinkan dan membuat hati sedih, dimana pemuda islam sudah jauh dari agamanya. Mereka sudah melupakan majlis-majlis ilmu. Sudah tidak bangga lagi dengan atribut-atribut keislaman. Mereka justru lebih bangga meniru pemuda Yahudi dan Nasrani. Mereka lebih senang mendengarkan alat musik daripada membaca al-Quran. Pacaran hal biasa bahkan disebut sebagai kampungan jika tidak mempunyai teman berkencan pada malam minggu. Wanita muslimah sudah berani keluar rumah tanpa mahram. Mereka sudah membuka kerudung dan memamerkan aurat.
Pemuda Islam seharusnya sadar bahwa mereka telah ditipu oleh musuh bebuyutannya yaitu Yahudi dan Nasrani. Allah berfirman, “sesungguhnya Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha kepadamu sampai engkau mengikitu agamanya.” Mereka tidak akan tinggal diam. Berbagai cara akan dilakukannya. Televisi, radio, internet, majalah dan media lain merupakan objek mereka untuk menghancurkan pemuda islam.
Bangkitlah wahai pemuda islam. Baca dan renungkanlah sejarah pendahulumu. Sadarlah bahwa engkau berada di kaki tangan musuhmu. Kembalilah kepada al-Quran dan as-Sunnah. Hidupkanlah mejlis-majlis ilmu karena dengan inilah musuh-musuhmu akan tunduk dan peradaban akan kembali engkau kuasai.

2 komentar:

  1. jazakumullahu khairan katsiran.. sangat bermanfaat, it's useful..

    BalasHapus
  2. Kita sebagai umat muslim harus tau cara kelicikan kristen terhadap islam...

    http://www.youtube.com/watch?v=8sY4yXI7M00

    BalasHapus